Circuit Training (Latihan Sirkuit)

Sekilas Mengenai Circuit Training

Latihan sirkuit atau yang juga bisa disebut dengan Circuit Training ialah suatu program latihan yang di ciptakan oleh R.E. Morgan dan G.T. Anderson pada tahun 1953. Dalam program latihan ini, terdapat beberapa stasiun kebugaran jasmani yang dapat dipadukan sebagai serangkaian variasi dari Sirkuit Latihan, seperti push up, sit up, dan lain-lain. Dalam program pelatihan ini biasanya digunakan:peralatan mesin, peralatan hidrolik, beban tangan dan biasanya jarak tiap stasiun 15 detik sampai 3 menit untuk menjaga agar otot tidak kelelahan. Bentuk sederhana dari circuit training adalah lari keliling lapangan 10 kali serta push up 10 kali.

Latihan sirkuit ialah suatu suatu jenis program latihan yang berinterval di mana latihan kekuatan di gabungkan dengan latihan aerobic, yang juga menggabungkan manfaat dari kelenturan dan kekuatan fisik. “Sirkuit” di sini berarti beberapa kelompok olahraga atau pos yang berada di area dan harus di selesaikan dengan cepat. Tiap peserta harus menyelesaikan satu pos dahulu sebelum ke pos lainnya.

Program latihan sirkuit adalah program latihan yang mengkombinasikan antara latihan kekuatan dan latihan kardiovaskular (olahraga aerobik). Circuit training dilakukan dengan banyak repetisi dan istirahat yang singkat diantara setnya.

Menurut penelitian yang ada, selama 8─20 minggu menjalankan circuit training, menunjukkan peningkatan kapasitas paru-paru sebesar 4─8%. Kapasitas paru-paru yang tinggi biasa digunakan untuk menyatakan tingkat kebugaran seseorang. Program latihan menggunakan beban yang ringan seperti push up, squat, sit up yang kemudian dikombinasikan dengan olahraga aerobik seperti lari atau bersepeda. Latihan sirkuit biasa dilakukan di tempat terbuka (outbond) yang terdiri dari beberapa pos, pada tiap posnya menekankan pada latihan kekuatan dengan repetisi tertentu kemudian diselingi dengan latihan aerobik selama beberapa detik sampai dengan menit untuk menuju ke pos berikutnya.


Kelebihan Cicuit Training:

+      Melatih kekuatan jantung dan menurunkan tekanan darah sama baiknya dengan latihan aerobik

+      Melatih semua anggota tubuh (total body workout)

+      Tidak memerlukan alat gym yang mahal

+      Dapat disesuaikan diberbagai area atau tempat latihan

 

Komponen kebugaran jasmani yang dilatih dalam circuit training:

*  Kebugaran jasmani

*  Kekuatan fisik

*  Kesehatan

*  Kelenturan tubuh

 

Olahraga Circuit Training:

a) Push up adalah suatu jenis senam kekuatan yang berfungsi untuk menguatkan otot bisep maupun trisep. Posisi awal tidur tengkurap dengan tangan di sisi kanan kiri badan. Kemudian badan didorong ke atas dengan kekuatan tangan. Posisi kaki dan badan tetap lurus atau tegap. Setelah itu, badan diturunkan dengan tetap menjaga kondisi badan dan kaki tetap lurus. Badan turun tanpa menyentuh lantai atau tanah. Naik lagi dan dilakukan secara berulang.

Push Up

Push Up

 b)  Sit up, yakni sebuah gerakan yang bertumpu pada pinggul dan pantat kita dengan lutut yang diarahkan ke atas. Sit up memang sangat baik dilakukan dengan harapan agar kita mendapatkan khasiat yang baik pada tubuh kita. Memang awalnya sangat sulit dan sakit pada perut bagian bawah. Tetapi kalau sudah terbiasa akan terasa nyaman. Banyak para laki-laki melakukan gerakan sit up dengan baik agar perut mereka terbentuk dan sehat.

Sit Up

Sit Up

Variasi Circuit Training :

a)  8 x 8 training.

Training ini adalah jenis latihan yang ditujukan untuk membangun otot. Seperti namanya, jenis latihan ini berpatokan pada delapan set dan delapan repetisi masing-masingnya. Jika latihan straight set atau standard memiliki waktu jeda yang cukup panjang, yaitu sekitar 60 detik, maka 8 x 8 ini menggunakan waktu jeda yang pendek antara 15─20 detik saja. Program latihan ini sebaiknya dilakukan oleh yang sudah advance saja.

b) Super Set.

Jenis latihan ini bukan sesuatu yang luar biasa beratnya. Jika latihan straight set atau standard itu melakukan beberapa set untuk satu latihan yang sama, maka super set ini melakukan variasi dimana setelah melakukan satu set latihan A kemudian langsung tanpa istirahat lanjut ke satu set latihan B. Contoh latihan super set adalah: misalnya anda melakukan bench press sebanyak 10 repetisi kemudian dilanjutkan cepat ke cable rows sebanyak 10 repetisi, baru kemudian anda istirahat. Super set mempunyai tipikal bahwa latihan yang kedua biasanya akan drop kekuatannya karena tanpa istirahat pasti stamina kita berkurang. Jenis latihan ini sangat cocok untuk orang yang mempunyai sedikit waktu dan ingin melakukan pembentukan otot saja, bukan membesarkan. Keuntungan super set: pertama, anda bisa melatih dua jenis latihan sekaligus dalam waktu singkat. Kedua, stamina anda terlatih dan pembakaran lemak akan lebih banyak. Terakhir, bagus untuk orang yang ingin mengeringkan otot.

c)  5 x 5 training.

Latihan ini merupakan latihan yang cukup berat tetapi bagus untuk target latihan kekuatan dan pembentukan otot. Ini adalah salah satu program latihan yang populer dikalangan binaragawan. Seperti namanya, program 5 x 5 ini berdasarkan pada 5 set dengan masing-masing 5 repetisi. Jenis latihan ini sangat bagus untuk mereka yang ingin membangun otot lebih besar.

d)  HIIT.

Jika anda ingin mempercepat pembakaran lemak dan memperoleh tubuh lebih langsing, jenis latihan ini sederhana tapi sangat efektif. Melakukan latihan High Intensity Interval Training akan melatih stamina anda karena pengurasan stamina yang cukup besar diperoleh dari latihan ini. Kombinasi dari sprint dan jogging ini sebenarnya menguras tenaga lebih banyak daripada sprint.

e)  Drop Set.

Jenis latihan ini banyak digunakan untuk membangun otot lebih besar. Tekniknya cukup sederhana. Lakukan latihan seperti straight set/standard, tetapi untuk bebannya mulai dari yang paling berat terlebih dulu. Lalu repetisinya tidak dibatasi, lakukan hingga anda tidak mampu mengangkat beban lagi, kemudian turunkan beratnya dan lakukan repetisi lagi hingga tidak kuat mengangkat lagi. Terus hal ini dilakukan hingga beberapa set. Contohnya: misal anda melakukan biceps curls dengan beban 20 kg, kemudian lakukan repetisi sebanyak yang anda mampu. Kemudian berikutnya mengangkat 15 kg dan lakukan repetisi lagi sebanyak yang anda mampu. Begitu juga berikutnya diturunkan 10 kg, 5 kg. Keuntungan latihan drop set adalah anda bisa membentuk otot lebih besar dengan latihan ini, karena otot anda pasti meraung-raung beratnya latihan ini. Jangan gunakan beban yang terlalu ringan hingga anda melakukan terlalu banyak repetisi karena nanti latihan ini jadi percuma dengan beban terlalu ringan.

Sumber: http://shatteredstories.blogspot.com/2013/12/materi-sirkuit-training-lari-renang.html

Blogged with the Flock Browser

CATATAN PERJALANAN: LATIHAN MEDAN OPERASI GUNUNG HUTAN AM.SAR.XXIII.016 Raden Ghani

LAPORAN PERJALANAN GUNHUT Laporan perjalanan mabim gunung hutan merupakan suatu bagian dari pengambilan nomor SAR UNPAD. Maka dari itu harus dibarengi dengan membuat sebuah laporan perjalanannya agar apa yang didapat dari mabim tersebut dapat bermanfaat untuk diri kita,walaupun bentuk laporan yang dibuat ini entah dalam bentuk apayang penting ada. Perjalanan mabim gunhut pada tanggal 15 sampai 20 agustus 2013 bertempatan di rancaupas saya lakukan susulan jadi tidak full semuanya ikut dikarenakan ada hal lain yang harus dilakukan. Dimulai sebelum pemberangkatan pada tanggal 17 malam saya pergi dari bogor dengan penuh perjuangan mulai dari kehujan sebelum sampai terminal bis kemudian ke hujanan terus kedinginan kena ac sampai saatnya sampai di terminal leuwipanjang. Lalu saya ke rumah nenek terlebih dahulu untuk mengambil motor lalu langsung berangkat menuju jatinangor pada waktu malam hari. Sesudah sampai di kontrakan lalu packing barang bawaan itu sekitar satu jam lalu jam 1 malam saya berangkat ke rancaupas dengan motor.ketika memulai perjalan di daerah soekarno hatta ban saya bocor 4 lubang kena paku lalu di tambal. Ketika sudah di tambal lalu perjalanan saya mulai kembali menuju rancaupas tapi karena faktor dingin saya berhentikan di pom bensin sekitaran kopo untuk istirahatdan tidur. Lalu sekitar subuh saya berangkatkan lagi menuju kampung cai rancaupas dan sesampainya disana jam 6 pagi. Kemudian dilanjutkan dengan saya didampingi mang aseng menuju para AM yang sedang melakukan simulasi essar yah tapi sayangnya saya melwati materi navigasi darat. Sesudah sampainya di ketemukannya saya dengan para rescuer yg berjumlahkan 4 orang saya langsung bergabung mencari survivor yang bernama subur yang hilang di daerah gunung klotok disebabkan dia ingin maen ke gunung sendiri karena tidak body sistem itu jaadi dia tersesat. Sesudah itu saya dan para rescuer lainnya mencari subur dengan banyak di ketemukannya jejak berupa bungkus mie, botol, bipak alam peta. Ketika memulai pencarian kita terkadang tersesat yah mungkin kurangnya kita meneliti orientasi medannya makannya tersesat sampai kita mencarinya dengan sistem pencarian open gride samapai naik turun gunung.akhirnya di ketemukannya survivor bernama subur pada sudah 2 hari mencarinya di lembahan gunung lalu kami merescue survivor tersebut. Pada 1 hari sebelum pulang kami mendapatkan materi dan pelatihan jungle survivor saya dan lain membuat bipak alam dan mencari makanan se adanya di hutan rancaupas. Makannay yang diperoleh yaitu udang,gedebok pisang dan pakis haji. Lalu pada mala harinya kami di ajarkan tidur kalong di pohon itu terasa tidak enak sekali tidur kalong terasa sangat menyiksa untuk para lelaki yang tidur kalong di pohon.sesudah keesokan harinya pada sekitar tanggal 20 agustus 2013 mabim kami pun telah sudah dilakukan. Sekian laporan perjalanan gunhut yang saya buat saya yakin kalo laporan ini dibaca yang membacanya tidak akan mengerti dengan tulisan laporan ini boro boro ngerti tulis tangan saya saja orang-orang tidak mengerti tulisannya apalagi membuat tulisan di laptop. Untuk yang tidak mengerti tulisan saya ini saya mohon maaf karena saya bikin laporan terburu buru. Semoga di lain waktu saya bisa menulis lebih baik lagi. Apabila banyak kesalahan dalam penulisan laporan ini emang pasti banyak sih atau mengaganggap laporan ini tidak pantas di sebut sebagai laporan mohon kritik dan sarannya saja terima kasih.

CATATAN PERJALANAN: LATIHAN MEDAN OPERASI GUNUNG HUTAN AM.SAR.XXIII.002 Carmelita Astrini

15 Agustus 2013

Pada hari ini, AM XXIII Unit SAR Unpad bersiap untuk melakukan kegiatan AMO gunung hutan di Bumi Perkemahan Rancaupas, Ciwidey, Bandung. AM XXIII yang berangkat untuk mengikuti kegiatan AMO ini berjumlah sembilan orang yaitu saya, Hani, Iqbal, Ega, Ina, Karin, Tika, Dito, dan Danang. Kami pergi menuju Bumi Perkemahan Rancaupas pada malam hari, sebagian menggunakan angkot yang kami sewa dan sisanya menggunakan kendaraan pribadi yaitu motor. Perjalanan menuju Rancaupas bisa dibilang cukup lama. Jadi perjalanan tersebut kebanyakan kami lalui dengan tidur, bagi yang menggunakan angkot saja tentunya.

Ketika kami sampai di lokasi, udaranya sangat dingin! Kami pun segera menurunkan carrier dan barang-barang bawaan lainnya supaya bisa cepat ke warung untuk ngopi-ngopi demi menghangatkan diri sambil menunggu teman-teman kami yang mengendarai motor.

Setelah semua sampai, kami segera mendirikan tenda di tempat perkemahan tersebut dan bergegas tidur.

 

16 Agustus 2013

Para AM XXIII dan kolat yaitu Kang Aziz dan Kang Aseng memulai kegiatan pada pukul 06.00 dengan sedikit binjas yaitu senam survival. Senam survival lumayan melemaskan lengan saya yang sudah lama tidak menggendong beratnya carrier.

Kegiatan hari pertama ini diisi dengan latihan navdar. Saya berada di tim 1 dengan anggota Iqbal, Hani, dan tentunya saya sendiri. Entah kenapa saya merasa sangat sial karena ditunjuk sebagai team leader navdar kelompok 1. Navdar yang harusnya berarti navigasi darat sudah saya bayangkan malah menjadi navigasi modar!

Sebelum melakukan kegiatan navdar, kami membuat basecomm dan sedikit belajar mengenai komunikasi lapangan. Kami juga memasang antena hi-gain agar ht yang kami gunakan bisa lebih luas jangkauannya.

Setelah itu kami mengeplot koordinat awal dan koordinat akhir tujuan kelompok 1. Ternyata koordinat awal yang diberikan oleh para kolat berada di tempat camp kami tadi malam, bukan di basecomm yang didirikan. Sementara itu, koordinat titik tujuan kelompok 1 adalah Gunung Cadaspanjang. Kami memulai perjalanan navdar ini dari tempat camp kami tadi malam. Jalan yang kami pilih tidak banyak memotong sudut kompas, melainkan mengambil jalan setapak panjang, tetapi tidak terjal. Inilah hal yang menjadi penyesalan saya.

Kenapa?

Karena pada akhirnya kelompok kami salah puncakan! It was okay sebenarnya, yang penting kami belajar. Kami malah menuju puncakan 2020 yang merupakan tujuan kelompok 2. Hal ini terjadi karena kami salah belokan jalan menuju punggungan. Sebenarnya kelompok kami sudah mengetahui bahwa kami harusnya belok menuju punggungan yang di depannya dari belokan yang kami ambil. Tetapi kami baru menyadarinya ketika Kang Ardi, kolat pendamping kelompok 1, sedikit memberi pencerahan mengenai dimana kami berada. Akhirnya kami memutuskan tetap menyusuri punggungan yang salah tersebut untuk sampai ke puncakan 2020 karena waktu juga tidak memungkinkan untuk berputar balik dan menuju ke Gunung Cadaspanjang. Yah at least walaupun salah, kami bisa sampai di puncakan dan melihat keindahan alam sekitar dari puncakan. Sedikit menghibur diri, ya?

Pelajaran yang saya ambil dari latihan navdar hari ini adalah: Namanya juga belajar navigasi, maka jangan hanya mengikuti jalur aman / jalan setapak! Beranilah untuk memotong sudut kompas. Inilah hal yang saya katakan menjadi penyesalan diatas.

 

17 Agustus 2013

Setelah selesai dengan latihan navdar, pada hari ke-2 ini kami melakukan kegiatan ESAR. Tim saya bernama tim PPS (Para Pencari Survivor / Pulang Pasti Selamat)  yang beranggotakan Iqbal sebagai team leader, Ega dan Hani sebagai navigator, dan saya sendiri sebagai notulen. Survivor yang akan kami cari bernama Subur Alexander.

Beberapa informasi yang diberikan mengenai Subur adalah:

–          Subur adalah seorang anggota PA Rempakem di Bandung;

–          Subur hilang saat sedang melakukan latihan navdar seorang diri. Tujuan navdarnya adalah Gunung Cadaspanjang dan Gunung Kolotok;

–          Tinggi Subur sekitar 170an cm, dengan berat badan 60an kg;

–          Kulit Subur berwarna sawo matang;

–          Barang yang dibawa Subur: 1 buah daypack, 3─4 bungkus mie instan, 1 bungkus rokok Dunhill Mild, air mineral 1.5 L, 1 buah headlamp, dan 1 buah peta.

Setelah melakukan pembagian tugas dengan kelompok lain, tim PPS pun mendapat tugas untuk menyisir Gunung Kolotok. Tim PPS pun langsung memulai latihan operasi pencarian Subur Alexander pada pukul 10.28 dengan memasang marker di tempat start. Tipe pencarian kami masih menggunakan tipe 1. And the jorney finally began!

Tim PPS mulai menyebrangi punggungan lalu melewati rawa. Baru 11 menit kami berjalan, kami menemukan sumber air dekat persawahan. Setelah diteliti, ternyata itu merupakan jalur irigasi persawahan. Lalu kami menentukan posisi kami / irigasi tersebut dengan menembak Gunung Tikukur di sebelah timur dan didapatkanlah posisi kami di 764000.21180. Lalu kami berusaha memanggil basecomm untuk melaporkan titik koordinat kami berada, tetapi tidak ada jawaban. Mungkin karena posisi kami yang terhalang punggungan. Lalu kami pun melanjutkan perjalanan kami menyusuri persawahan.

Pada pukul 11.36, tim kami kembali menemukan sumber air. Kali ini benar-benar merupakan sumber air asli. Kami juga menemukan sumber perapian di dekat sumber air. Karena dirasa bisa jadi itu adalah jejak survivor, kami pun memasang marker kedua. Kami berusaha menentukan koordinat kami, tetapi tidak bisa karena titik ekstrem tidak ada yang terlihat karena terhalang vegetasi yang tinggi-tinggi. Kami pun beristirahat sejenak sambil minum-minum dan menentukan jalan selanjutnya kemanakah kami pergi?

Pukul 12.00, tim PPS melanjutkan perjalanan. 7 menit kemudian, kami kembali menemukan sesuatu yang dikira jejak survivor yaitu sebuah bivak alam beratapkan plastik, lalu kami memasang marker ketiga kami di bivak tersebut.

Lalu pukul 12.29 kami melapor ke basecomm koordinat posisi kami saat itu yang sedang berada di lembahan yaitu di 764150.211740. Setelah melanjutkan perjalanan, kami kembali menemukan sesuatu yaitu: bekas perapian, sebuat tutup botol air mineral dengan merk VIT, dan 1 buah baterai AA bekas dengan merk Eveready. Kami mengira bahwa baterai tersebut merupakan baterai bekas headlamp survivor. Akhirnya kami kembali memasang marker keempat di bekas perapian tersebut. Kami juga membawa tutup botol dan baterai yang kami temukan.

Setelah kembali melanjutkan perjalanan, kami menemukan sumber air lagi dan akhirnya kami memutuskan untuk istirahat makan siang di dekat sumber air tersebut pada pukul 13.00.

Setelah 1 jam beristirahat, tim pun melanjutkan perjalanan pada pukul 14.10. Kami berjalan menuju punggungan. Pukul 14.34 kami melaporkan posisi kami berada di koordinat 763950.212000.  Setelah itu, perjalanan kami pun mulai seru karena tiba-tiba turun hujan. Kami menyusuri jalan setapak untuk mencapai puncakan, tetapi tiba-tiba kami mulai kebingungan karena dirasa puncak yang ingin kami capai yaitu Gunung Kolotok terlewat karena kami asyik mengikuti jalan setapak dikarenakan hujan juga. Akhirnya kami beberapa kali bolak-balik jalan, sampai akhirnya diputuskan kami tidak mengikuti jalan setapak lagi dan memotong sudut kompas. Jalan yang kami lewati mulai curam dan kami harus menebas-nebas jalan di tengah hujan. Di pikiran kami saat itu adalah “Yang penting kita sampe di puncak dulu, ngeri nih ujan longsor!!”. Akhirnya pukul 17.50 kami sampai di puncak dan segera melakukan orientasi medan untuk melapor ke basecomm.

Tetapi ternyata puncakan yang kami capai hari itu sepertinya salah…

Bagus…

2 puncakan salah dalam 2 hari berturut-turut…

Hmm…

Tapi kami sebenarnya belum yakin kalau kami salah puncakan. Ega yakin kami salah puncakan, tetapi ketua kami Iqbal masih yakin kalau kami berada di puncakan yang benar. Sedikit memberi harapan sih.

Kami pun mendirikan camp di puncakan antah-berantah tersebut karena hari sudah mulai gelap juga. Ketika melepas raincoat, saya baru menyadari bahwa saya diserang pacet-pacet! Ini pertama kalinya dalam hidup saya melihat pacet dan malah ditempelin pacetnya juga. Sedikit excited melihat pacet di awal, tetapi lama-lama nempel terus bikin sebal juga.

 

18 Agustus 2013

Tim kami bangun pagi sekali yaitu pukul 06.15 untuk orientasi medan kembali karena kami masih belum yakin, kami sedang berada di puncakan mana sih? Setelah melakukan orientasi medan cukup lama, ternyata kami memang salah puncakan. Akhirnya tim kami malah direscue oleh Kang Bayu dan Kang Aziz.

Pukul 10.07 kami pun memulai pergerakan ESAR dari puncakan salah tersebut dengan tipe 3 yaitu close grid, sudut pergerakan 205˚. Kami memasang marker end untuk tipe pencarian 1 dan marker start untuk tipe pencarian 3.

Pukul 10.17, sudut pergerakan kami diganti menjadi 220˚, lalu kami memasang marker perubahan sudut pergerakan.

Jalan yang kami lalui benar-benar menantang! Rasanya yang kami injak bukanlah tanah melainkan hanya batang-batang pohon. Kami jatuh-bangun-terperosok-terpeleset-jungkirbalik menuju ke lembahan yang terjal. Sampai akhirnya tiba-tiba Hani berteriak kencang seperti naik perosotan. Ternyata dia terperosok jauh sekali sampai ke lembahan. Akhirnya kami ikutan perosotan juga sampai ke lembahan.

Lembahannya benar-benar kanan-kiri gak oke alias kanan-kiri terjal. Menurut sudut kompas, kami harusnya masih menyusuri mata air di lembahan, tetapi tiba-tiba hujan turun lagi dan agak deras. Lalu muncul kembali pikiran “Yang penting kita sampe di puncak dulu, ngeri nih ujan longsor!!”. Kami pun naik menuju punggungan di depan kami. Tipe pencarian diganti dengan tipe 1. Perjalanan benar-benar menegangkan karena sangat terjal dan licin. Kami sampai harus menggunakan webbing untuk naik. Tiba-tiba saya jadi ingat masa-masa ESAR saat diklat dulu seperti ini juga. Lalu sang team leader kami berkata, “Ini ESAR gak malah nimbulin korban ya? Hahaha”. Lucu juga.

Pukul 14.45 akhirnya kami menemukan titik terang. Rupanya kami sudah mau sampai di puncakan. Kami pun istirahat makan di tempat yang memang datar dan lapang. Posisi kami saat itu adalah di 763423.212073.

Lalu datanglah Kang Aseng dan Kang Aziz Amin, memberitahu bahwa kami akan bergabung dengan tim yang 1 lagi yaitu tim Kontribusyi yang beranggotakan Danang, Dito, Tika, Karin dan Ina. Pukul 17.00 kami pun melanjutkan perjalanan menuju puncakan untuk merapat ke tim Kontribusyi.

Pukul 17.20 kami menemukan bivak alam dan kami pasang marker. Lalu 5 menit perjalanan kemudian, kami menemukan bungkus mie instant yang dikira merupakan bungkus mie bekas si survivor. Kami pun kembali memasang marker.

Tidak berapa lama kemudian, kami  akhirnya bertemu dengan tim Kontribusyi. Ternyata Dito direscue pulang karena demam dan Gani datang bersama tim Kontribusyi. Kami pun mendirikan camp, makan malam, dan beristirahat.

 

19 Agustus 2013

Pukul 08.35, tim PPS dan Kontribusyi memulai pergerakan tipe 3 dengan sudut pergerakan 165˚. Pergerakan kami hari ini diketuai oleh Gani. Lalu kami berhenti di koordinat 763350.211940 dan diinstruksikan oleh basecomm untuk berhenti jangan melanjutkan perjalanan dahulu. Cukup lama kami berhenti. Sepertinya survivor masih sarapan dan belum menuju ke TKP dia harusnya ditemukan.

Pukul 09.43, basecomm memanggil untuk menginstruksikan kami mengganti sudut pergerakan menjadi 205˚. Lalu tiba-tiba kami kembali diinstruksikan untuk jangan melanjutkan perjalanan dahulu. Sepertinya para kolat sedang galau.

Pukul 10.53, akhirnya kami diinstruksikan untuk jalan dengan sudut pergerakan kembali ke 165˚. Tuhkan, kolat sedang galau.

Pukul 12.00, tim menemukan tempat istirahat dan makan siang. Sayangnya persediaan air kami sangat minim, sehingga kami tidak mungkin memasak. Jadi kami hanya makan roti.

Selesai istirahat, pukul 12.46 tiba-tiba kami mendengar suara orang berteriak “Toloooong!”. Kami langsung menuruni punggungan dan berganti ke tipe pencarian 1 karena kami yakin itu adalah suara survivor!

Ternyata benar, pukul 12.50 kami menemukan Subur Alexander. Kami langsung membagi tugas. Ada yang mengajak Subur mengobrol, masak air untuk Subur, dan membuat tandu untuk Subur. Saya sendiri dan Hani memasak air untuk Subur, lalu setelah itu kami mengajak Subur mengobrol dan juga membuatkan bidai pada kaki kirinya karena Subur mengalami patah kaki kiri.

Pukul 14.00 akhirnya Subur dievakuasi.

Dan akhirnya AMO gunhut kami ini berakhir.

Kami dengan semangat berjalan pulang, tetapi tiba-tiba kami disuruh Kang Bayu dan Kang Aseng untuk berhenti di dekat sungai.

Ternyata…………AMO gunhut belum selesai!

Kami harus melewati jungle survival. Para kolat menyita makanan, matras, dan beberapa peralatan kami. Lalu kami disuruh untuk membuat bivak alam dan perapian individu.

Ketika makanan-makanan kami disita, saya mengambil 1 sachet minuman jasjus dari persediaan makanan saya. Lalu Tika menyuruh saya untuk mengambil lagi. Dengan sangat nurutnya saya ambil lagi jasjus yang banyak. Akhirnya saat survival malamnya, kami segar-segaran dengan jasjus. Lalu Kang Bayu dengan insting yang sangat tingginya mengecek carrier Tika dan menemukan jasjus disana. Duh malu deh. Untung kami sudah minum 2 sachet jasjusnya, tidak sia-sia juga 😦

Jungle survival nya asyik karena akhirnya saya tau bagaimana cara menangkap udang sungai dan juga mencoba tidur kalong pada malam harinya. Walaupun hanya selama 15 menit.

 

20 Agustus 2013

Hari terakhir ini hanya diisi materi-materi mengenai jungle survival dan selebihnya yang saya ingat hanyalah kembali pulang ke Jatinangor.

 

….Akhirnya AMO gunhut benar-benar selesai!

CATATAN PERJALANAN: LATIHAN MEDAN OPERASI GUNUNG HUTAN AM.SAR.XXIII.019 Ega Pratama

CATATAN PERJALANAN

MABIM GUNUNG HUTAN UNIT SAR UNPAD ANGKATAN XXIII

EGA PRATAMA

Hari pertama, 15 Agustus 2013

Setelah melengkapi perbekalan logistik pribadi dan tim, dan memastikan packing dengan tepat kami memulai keberangkatan dari sekre Unit SAR Unpad sekitar pukul 22.00 WIB. Perjalanan menuju area Ranca Upas ditempuh menggunakan kendaraan roda dua dengan memakan waktu sekitar dua jam. Setelah sampai di kawasan Ranca Upas, kami memutuskan bermalam di tanah lapang dekat komplek warung.

Hari Kedua, 16 Agustus 2013

Pukul 06.00 WIB kami sudah harus bangun, untuk melakukan aktivitas bina jasmani. Setelah sarapan dan packing kami melanjutkan perjalanan menuju tempat basecamp yg diputuskan berada di  lembahan selatan Gunung puncakan 2020.

Mabim gunung hutan dimulai dengan pemberian materi dari kang Ardi mereview materi navigasi dan komunikasi lapangan. Setelah dibagi menjadi tiga tim juga diberi tugas menuju puncakan yang berbeda, saya bersama Tika dan Danang di dampingi Kang Adit harus menuju puncakan 2020. Kami memulai bernavigasi dan orientasi medan untuk menentukan titik lokasi kami berada, setelah mengetahui posisi, kami memutuskan untuk menggunakan jalur punggungan puncakan 2020 yang ada di sebelah timur posisi kami. Selama perjalanan kami selalu mengecek posisi dengan acuan titik ekstrim Gunung Cadaspanjang dan Gunung rakutak yang berada di sebelah barat dan timur puncakan 2020. Sekitar pukul 16.30 WIB kami sampai ke tujuan puncakan 2020, setelah mendirikan flysheet dan makan siang, tak lama hadir tim Iqbal, Carmel, dan Hani yang seharusnya menuju puncak Gunung Cadaspanjang.

Setelah evaluasi tim, kami turun menuju basecamp, dan sampai sebelum gelap. Kami melanjutkan dengan kegiatan MCK, dan sekitar pukul 20.00 WIB melakukan evaluasi keseluruhan.

Malam itu juga kami briefing untuk simulasi ESAR keesokan harinya dengan mendapat laporan orang hilang yang bernama Subur Alexander beserta ciri khusus dan barang yang dia bawa ketika melakukan latihan navigasi di sekitar Gunung Kolotok dan Gunung Cadaspanjang.

Hari Ketiga, 17 Agustus 2013

ESAR hari pertama, dilakukan oleh dua tim, yaitu tim PPS yang diketuai Iqbal Aulia, Carnelita, Hani dan Saya sendiri, dan tim Kontribusyi yang diketuai oleh Danang, Dito, Karin, dan Tika.

Tim PPS ditugaskan untuk menyisir rute jalan menuju puncak Gunung Kolotok. Pukul 10.28 WIB kami memulai pergerakan dengan berorientasi medan untuk menentukan posisi awal. Basecom pada peta. Setelah diplot kami memutuskan perjalanan menyusuri garis kontur menuju puncak kolotok.

Pada pukul 11.36 WIB kami menemukan sumber air, kami menemukan bekas perapian, baterai, dan tutup botol, kemungkinan milik survivor. Kami memutuskan untuk beristirahat dan melanjutkan perjalanan pada pukul 12.00 WIB.

Pukul 12.07 WIB kami memasang marker karena menemukan jejak survivor berupa rangka bivak. Melanjutkan perjalan ke suatu lembahan cukup terbuka, dan kami melakukan penentuan posisi kembali. Pada pukul 12.51 WIB kami menemukan sumber air dan memtuskan untuk beristirahat makan siang. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan mendaki ke lembahan gunung kolotok, karena hujan turun pada pukul 14.30 WIB kami memutuskan untuk mengikuti jalan setapak. Dan ketika waktu sudah menunjukan pukul 16.00 WIB kami menghentikan pergerakan, tetapi atas persetujuan tim kami memutuskan untuk mendaki saddle menuju puncakan karena kami piker akan lebih aman jika berada pada puncakan dalam kondisi hari mulai gelap dan hujan.

Pada pukul 17.45 WIB kami sampai dipuncakan, tetapi kami sulit menentukan posisi karena hari mulai gelap dan sulit untuk orientasi medan, kami putuskan untuk bermalam disana dan melapor kepada basecom pukul 20.00 WIB.

Hari Keempat, 18 Agustus 2013

Pukul 06.15 WIB kami memulai aktivitas dengan sarapan dan packing lalu berorientasi medan dan menyimpulkan bahwa kami salah puncakan, yaitu berada di barat laut gunung kolotok. Pada pukul 09.00 WIB kami dijemput oleh kolat Ajis dan Bayu dan diberi sudut 205 derajat potong kompas, dengan menggunakan pencarian tipe 3.

Setelah 15menit pergerakan kami merubah sudut kompas menjadi 220 derajat yang diintruksikan oleh kolat Bayu. Setelah menyusuri puncakan yang sangat curam, pada pukul 14.45 WIB kami memutuskan untuk mengubah tipe pencarian untuk menyusuri jalan setapak karena hari mulai hujan. Ternyata kami sampai di suatu saddle dan ,memutuskan untuk beristirahat. Setelah orientasi medan ternyata kita berada di utara puncakan 2020, melenceng tipis dari tujuan, dan ditempat tujuan sudah ada tim kontribusyi menunggu.

Pada pukul 17.45 kami sampai di lokasi tim kontribusyi atas saran dari SMC kang Aseng. Kami membuat shelter dan menemukan jejak “SUBUR” dan melapor basecom pada pukul 20.00 WIB.

Hari Kelima, 19 Agustus 2013

Pukul 08.00 WIB kami memulai pergerakan menggunakan tipe 3 karena ada informasi survivor ditemukan. Baru saja melakukan pergerakan ada intruksi dari basecom untuk menghentikan pergerakan sampai pukul 10.53 WIB karena ada hal yang dapat membahayakan kedua tim. Setelah melanjutkan perjalanan kami memutuskan beristirahat pada pukul 12.00 WIB, tidak lama mendengar suara survivor. Setelah dicari sumber suara kami menemukan survivor pada pukul 12.50 WIB dan mengevakuasinya.

Pada pukul 15.00 WIB kami berhasil mengevakuasi survivor dan menuju tempat materi jungle survival. Kami memulai materi dengan membuat bivak alam dan mencari makanan dari tanaman sekitar dan udang di sungai.

Malam harinya kami mendapat materi tidur kalong untuk berjaga dari bahaya binatang buas, tetapi malam itu tidur dilanjutkan di bivak alam masing-masing.

Keesokan harinya kami bangun sekitar pukul 08.00 WIB dan melanjutkan materi botani praktis. Sampai siang hari dan mabim gunung hutan resmi ditutup. Kami kembali ke kompleks warung Ranca Upas dan menunggu jemputan transport untuk kembali ke Jatinangor sekitar pukul 19.00 WIB.

CATATAN PERJALANAN: LATIHAN MEDAN OPERASI GUNUNG HUTAN AM.SAR.XXIII.005 Hanifah Ainul Azkia

LAPORAN PERJALANAN MEDAN OPERASI GUNUNG HUTAN

 

16 Agustus 2013
NAVIGASI DARAT

Pada materi navigasi darat kami diberikan titik koordinat awal keberadaan kami dan titik koordinat akhir, kami diistruksikan untuk mencari dan menuju titik koordinat akhir yang diberikan dengan menggunakan orientasi medan serta resection. Tim kami beranggotakan saya hanifah ainul azkia, carmelita sebagai ketua tim dan muhammad iqbal aulia.

Pergerakan kami mulai dengan sebelumnya makan terlebih dahulu dan mengemas barang-barang kami. Sebelum berangkat kami juga memplot titik awal dan titik akhir koordinat di peta sehingga kami dapat orientasi medan selama diperjalanan dan disesuaikan dengan peta. Pada saat pergerakan kami terus mengikuti arah barat karena dimulai dari titik koordinat awal ke titik koordinat akhir berarah ke barat, namun kami masih mengikuti jalan setapak. Selama perjalanan kami selalu melakukan orientasi medan, namun kami memiliki kesulitan untuk menentukan puncakan yang disebenarnya dan di peta, karena banyaknya puncakan di sekitar kami dan sulit menentukan karakteristik dari puncakan tersebut.

Dikarenakan kesulitan kami dalam melakukan orientasi medan maka setelah kami menaiki punggungan kami menyadari puncakan yang kami naiki salah sehingga tidak mencapai ke titik koordinat akhir kami yaitu puncak 2020.

 

ESAR (Explore Search and Rescue)

Survivor:              Subur Alexander

Lokasi Hilang:     dari puncakan cadas panjang sampai puncakan kolotok

 

17 Agustus 2013

Hari pertama pencarian survivor dimulai dengan 2 SRU (Search Rescue Unit) yaitu tim PPS (Para Pencari Subur dan Pulang Pasti Selamat) dengan ketua tim Muhammad Iqbal Aulia dan tim 2 Kontribusyi dengan ketua tim Danang Nuyu Ahimsa. Sebelum memulai pencarian kami mengisi energi dengan sarapan, lalu bersiap2 mengemas barang, serta yang paling penting untuk mencapai tujuan kami yaitu lokasi kemungkinan ditemukannya survivor kami menentukan jalan yang akan kami lalui dengan melihat peta yang kami miliki, karena saya adalah anggota tim PPS bersama 3 orang lagi yaitu carmelita sebagai notulen, ega pratama sebagai navigator dan muhammad iqbal aulia sebagai ketua serta saya sebagai ribbon man, kami memiliki tujuannya kepuncakan kolotok maka kami putuskan untuk jalan ke arah utara dengan melewati rawa dan persawahan serta mengikuti punggungan sampai ke puncakan Kolotok. Setelah kami sepakat dengan rute yang akan kami lewati kami berdoa dan persiapan pergerakan.

Pada pukul 10.28 kami memulai pergerakan sesuai dengan rute yang telah kami tentukan dan tidak lupa sebelumnya kami memasang markerpertama di basecomm, sebagai penanda kami memulai pergerakan ditempat itu. Tipe pencarian yang kami gunakan yaitu hestic karena belum ada tanda-tanda survivor yang kami temukan dan masih mengikuti jalan setapak. Rute pertama yang kami lewati adalah melewati rawa dan persawahan. Sesampainya kami di persawahan yaitu pada pukul 10.39 kami berhenti untuk melakukan resection agar kami dapat mengetahui titik koordinat kami dan dapat melaporkan ke basecomm, didekat persawahan tersebut kami juga menemukan sumber air berupa irigasi persawahan. Setelah melakukan resection titik koordinat yang kami dapat adalah 764000.211800 dan melaporkan pada basecomm namun saat kami memanggil basecomm tidak ada jawaban dari basecomm setelah beberapa kali pengulangan dan berpindah tempat. Maka kami mengira daerah tersebut adalah blank spot yang kemungkinan karena tertutup punggungan disekitarnya. Lalu kami melanjutkan perjalanan melewati jalan setapak disamping persawahan.

Setelah berjalan melewati jalan setapak kami kembali menemukan sumber air yaitu pada pukul 11.36, kami juga menemukan bekas perapian yang kemungkinan merupakan dari survivor serta menemukan tutup botol air mineral dan baterai yang kemungkinan dari headlamp yang dibawa survivor. Maka disana kami memasang marker karena mendapat jejak yang kemungkinan dari survivor. Sebelum melanjutkan perjalanan kami menentukan titik koordinat kami agar bisa dilaporkan ke basecomm namun karena terhalang vegetasi kami kesulitan melakukan resection. Maka kami hanya beristirahat minum dan mengambil air disumber air. Setelah beristirahat kami melanjutkan perjalanan pada pukul 12.00 dengan membawa jejak survivor yaitu tutup botol air mineral dan baterai.

Pada pukul 12.07 kami kembali memasang marker karena kami menemukan kemungkinan jejak dari survivor berupa bivak beratapkan plastik, setelah memasang marker kami melanjutkan perjalanan dengan menyusuri punggungan dan masih melewati jalan setapak. Sesampainya kami dijalan setapak yang masih berada di lembahan kami melakukan resection karena kami sudah dapat menentukan titik ekstrim berupa dua puncakan, setelah resection kami mendapatkan titik koordinat kami yaitu 764150.211740 dan melapor ke basecomm.

Pada pukul 12.36 kami kembali menemukan perapian yang kemungkinan bekas survivor serta beberapa jejak lainnya yaitu tutup botol mineral serta baterai yang kemungkinan bekas headlamp yang dibawa oleh survivor, kemudian kami melanjutkan perjalanan dengan membawa jejak survivor yaitu tutup botol air mineral dan baterai. Pada pukul 12.51 kami kembali menemukan sumber air dan melaporkan ke basecomm. Setelah mengisi persediaan air pada pukul 13.00 kami memutuskan untuk beristirahat makan karena berada dekat dengan sumber air. Sehabis beristirahat dan berkemas-kemas tim PPS melanjutkan perjalanan pada pukul 14.10 dengan menyusuri punggungan dan tetap melewati jalan setapak. Pada pukul 14.34 kami melakukan resection karenavegetasi sudah agak terbuka dan kami mudah melihat titik ekstrim. Maka kami mendapatkan titik koordinat kami yaitu 763950.212000 dan melaporkan ke basecomm.

Pada saat perjalanan hujan turun dengan deras maka kami berhenti untuk memakai jas hujan agar terlindung dari baju basah yang dapat menyebabkan hipotermia. Setelah perjalanan selama kurang lebih 3 jam kami memutuskan untuk merubah guide kami yaitu dari jalan setapak menjadi mengikuti punggungan dengan cara membuka jalan karena hari yang sudah mulai gelap dan keadaan hujan deras kami masih belum mencapai puncakan. Kami tidak dapat memasang marker perubahan guide karena keadaan yang tidak memungkinkan yaitu hujan deras.

Pada pukul 17.45 kami sampai di puncakan dan segera melakukan resection karena hari sudah hampir gelap dan akan sulit melakukan resection, kami menentukan dipuncakan mana kami berada apakah benar dipuncakan yang kami tuju yaitu puncak kolotok atau bukan. Dengan  terus berkomunikasi dengan basecomm kami melaporkan bagaimana rupa dari puncakan yang kami datangi dan masih belum dapat menentukan apakah kami benar berada dipuncak kolotok atau bukan karena hari yang sudah gelap. Maka kami memutuskan untuk beristirahat dipuncakan yang kami belum tau namanya dengan membangun shelter dan memasak makanan serta membuat api. Setelah kami selesai maka kami tidur, mengisi energi untuk pergerakan esok hari.

 

Hari Kedua 18 Agustus 2013

Hari ini adalah hari ketiga survivor telah hilang, maka kami bangun sepagi mungkin agar waktu yang kami punya untuk mencari survivor lebih banyak karena survivor telah lama hilang. Maka kami pada pukul 06.15 kembali bersiap-siap dengan memasak makanan membereskan shelter dan barang-barang kami. Dan karena kemarin kami belum dapat menentukan dipuncakan mana kami berada maka kami kembali melakukan orientasi medan dan terus berkomunikasi dengan basecomm. Setelah kami yakin dengan orientasi medan kami, ternyata kami tidak berada dipuncakan yang kami tuju yaitu puncakan kolotok. Maka kami kembali melakukan pergerakan pada pukul 10.07 dengan cara memotong kompas dengan sudut 205 derajat menuju ke puncak kolotok, kami menggunakan tipe 3 yaitu close grid karena kami sudah tidak memakai guide berupa jalan setapak dan menggunakan cara membuka jalur. Maka kami memasang marker untuk memulai pergerakan, memberitahu barang apa saja yang kami tinggalkan dan tipe apa yang kami pakai. Kami memasang 2 marker yaitu end dan started untuk memberitahu perubahan tipe yang kami gunakan yaitu dari tipe 1 hestic menjadi tipe 3 close grid.

Setelah perjalanan selama 10 menit kami berhenti untuk memasang marker karena perubahan sudut yang kami tuju yaitu dari 205 derajat menjadi 220 derajat kearah puncak kolotok. Medan yang kami lewati lumayan ekstrim karena yang kami pijak selama berjalan bukanlah tanah namun tanaman berupa akar-akar menjalar dari pohon-pohon besar, karena itu kaki kami sering sekali jeblos kedalam akar tanaman itu, sehingga mengganggu dan memperlambat pergerakan kami dikarenakan tanaman yang rapat juga. Kami menuruni lembahan searah dengan 220 derajat tersebut, karena kami membuka jalan maka kami tidak tau medan seperti apa yang kami lewati didepan dan ternyata setelah vegetasi tidak terlalu rapat lembahan yang kami lewati sangat curam sehingga kami tidak dapat lagi berdiri dengan tegak melainkan hanya merosot sampai bawah dan bahkan dapat merosot dengan sangat jauh dan curam. Kami telah sampai di ujung lembahan yaitu berupa aliran air yang makin mengarah kelembahan.

Pada saat kami menyusuri lembahan yang berupa aliran air hujan turun deras maka dengan alasan keamanan kami putuskan untuk kembali naik ke punggungan pada pukulo 12.30 dan terus menyusuri punggungan sampai tiba dipuncakan. Lalu setelah kami menemukan jalan setapak kamu rubah guide pergerakan kami menjadi mengikuti jalan setapak karena banyak ribbon yang kami temui maka kami yakin berada dijalur yang benar. Pada pukul 14.45 setelah hujan sedikit reda kami putuskan untuk istirahat makan dan kami melakukan orientasi medan dan resection untuk menentukan koordinat kami. Koordinat tempat kami istirahat adalah 763423.212073 dan kami laporkan ke basecomm. Selama kami beristirahat makan kami mendengar suara dari kejauhan yang merupakan suara dari tim Kontribusyi yang ternyata berada dekat dengan kami namun mereka telah berada dipuncakan sedangkan kami belum. Maka setelah makan dan berkemas kami bergegas menuju asal suara tim Kontribusyi yaitu dengan menyusuri punggungan pada pukul 17.00. pada pukul 17.20 kami berhenti untuk memasang marker karena kami menemukan jejak yang kemungkinan berasal dari survivor yaitu rangka bivak. Dan setelah jalan 5 menit yaitu pada pukul 17.25 kami menemukan jejak lain yaitu bungkus mie, Cuma kami tidak yakin itu merupakan bekas survivor karena telah kadaluwarsa namu kami tetap membawa bungkus mie tersebut dan kembali memasang marker.

Pada pukul 17.40 kami bertemu dengan tim Kontribusyi di puncakan, maka kami berhenti di puncakan tersebut dan kembali membangun shelter serta beristirahat makan bersama dengan tim kontribusyi, pada saat diperjalanan dan disekitar shelter anggota tim PPS maupun Kontribusy banyak yang terserang pacet namun tidak terlalu menggangu. Setelah kami siap membangun shelter dan makan kami berganti baju kering agar tidak kedinginan dan beristirahat sebentar disekitar api sebelum tidur dan pada pukul 22.30 kami dari tim PPS tidur di shelter tim kami.

 

Hari Ketiga 19 Agustus 2013

Kami bangun dan bersiap-siap mengemas barang serta makan pada pukul 6 pagi, kami memasang marker sebagai penanda kami pernah berada disana dan meninggalkan jejak berupa rangka shelter, dan untuk memberitahu tipe apa yang kami pakai untuk mencari survivor. Pada hari ketiga ini kami mendapatkan informasi dari basecomm bahwa area posisi survivor ditemukan setelah mendapat beberapa informasi tambahan dari teman-teman survivor, maka survivor menginstruksikan agar kedua tim bersatu dan bergerak memotong kompas searah 165 derajat menuju posisi survivor pada pukul 08.35. lalu kami berhenti pada pukul 09.25 karena kami ingin melakukan orientasi medan menentukan titik koordinat kami  agar dapat dilaporkan ke basecomm. Titik koordinat tempat kami berada adalah 763350.211940 dan kami laporkan ke basecomm.

Pada pukul 09.43 basecomm memanggil dan merubah sudut pergerakan kami menjadi 205 derajat maka kami berhenti untuk memasang marker perubahan sudut pencarian. Selama perjalan kami juga selalu memasang ribbon sebagai penanda jalur yang kami lewati.  Kami beristirahat pada pukul 09.43 dan menunggu instruksi dari basecomm selanjutnya. Dan pada pukul 10.53 basecomm memberikan instruksi untuk mulai pergerakan dengan sudut yang telah diberikan. Medan yang kami lewati dengan cara membuka jalur adalah lembahan yang tidak terlalu curam dan vegetasi lumayan banyak sehingga kami perlu banyak menebas, medan yang kami lewati tidak terlalu sulit seperti yang tim PPS lewati kemarin. Setelah berjalan sampai pukul 12.00 kami putuskan untuk beristirahat sebentar dengan alasan kami kekurangan air sehingga tidak dapat memasak nasi dan belum menemukan sumber air lagi. Selama kami istirahat kami terus memanggil nama survivor dan samar-samar kami mendengar suara minta tolong dari arah barat daya dan menuju lembahan. Maka kami bergegas untuk berkemas dan langsung menuju asal suara yang kemungkinan besar dari survivor dengan terus memanggil nama survivor.

Pada pukul 12.50 kami menemukan survivor dalam keadaan patah tulang pada kaki kanan dari lutut sampai kaki serta mengalami kedinginan. Maka kami dengan cepat membagi tugas yaitu ada yang membuat tandu untuk mengevakuasi survivor, mencari kayu untuk membidai kaki survivor, beberapa ada yang memasak minuman untuk survivor agar dinginnya hilang, dan yang lain menemani survivor agar kesadarannya tetap terjaga, sangat penting menjaga kesadaran survivor agar survivor tetap hidup karena hipotermia dapat menyebabkan kematian pada saat penderita tertidur. Pada saat ditemani korban kami beri makanan dan minuman agar dinginnya dapat hilang. Setelah kami menemukan kayu untuk membidai kami dengan hati-hati membidai survivor agar patah tulangnya tidak bertambah parah. selesai membidai kami segera mengevakuasi korban ke tempat yang aman menuruni lembahan dan mengikuti jalan setapak sampai tiba ke tempat yang aman.

Pada pukul 15.00 kedua tim telah berhasil mengevakuasi korban menuju tempat yang aman dan kembali ke basecomm.

 

19-20  Agustus 2013

JUNGLE SURVIVAL

Jungle survival merupakan tahapan terakir yang harus kami lalui kalau kami ingin pulang walaupun dari hari pertama navigasi darat pun kami sudah mau pulang namun semangat berlatih dan jiwa kemanusiaan yang mendorong kami untuk meneruskan pencarian subur serta menyelesaikan aplikasi medan operasi gunung hutan. Pada awalnya selesai kami menemukan dan mengevakuasi subur kami kira hari itu akan selesai namun masih ada satu tahapan lagi yang paling berat menurut kami karena harus menahan lapar, dingin, lemas serta pikiran yang terus melayang ingin makan de chick, nasi goreng favorite, dan checo. Namun semua itu saya lewati dengan tetap tersenyum dan bersemangat karena setiap saya melihat saudara-saudara saya AM SAR XXIII mereka selalu bisa membuat saya tertawa dengan kebodohan-kebodohan yang pastinya orang normal tidak pernah lakukan.

Kembali ke jungle survival pada hari pertama kami membuat tempat perlindungan dari hujan panas dll yaitu berupa bivak yang sebenarnya gak layak juga disebut bivak, karena saudara-saudara saya lebih senang menyebutnya kandang B4B1. Namun pada akhirnya saya tetap tidur dengan nyenyak walaupun tempat tinggal tidak layak ditiduri. Karena sebelumnya kami diajarkan untuk tidur diatas pohon dan cukup menguras energi dan sedikit membahayakan khususnya pada pria. Setelah kami turun banyak keluhan berupa kaki kesemutan, badan tidak kerasa atau mati rasa dan khususnya pria yang tidak usah disebutkan keluhannya.

Pada hari kedua kami terus berusaha mengisi perut kami dengan makan apapun yang kami temui dengan dibubuhi sedikit gula ataupun garam sudah sangat nikmat bagi kami. Hutan yang awalnya rindang setibanya kami disana langsung berubah  cerah karena kami dapat memanfaatkan alam dengan sangat maksimal. Jantung pisang, daun pisan, pakis, udang kami makan dan bahkan kecebong raksasa yang kami temui sudah hampir jadi menu kami juga, namun setelah kami liat kondisinya yang jika kita buat untuk mengisi perut akan berefek samping yaitu muntah akhirnya kami buang. Begitulah yang kami lakukan selama jungle survival, nyari makan, bercanda, masak bercanda, tidur, bercanda, ya tidak ada saat yang kami lalui tanpa bercandaan mau bagaimanapun kondisi kami. Dan itulah kami AM SAR XXIII. Jungle survival diakhiri dengan berbuka puasa yaitu makan bersama yang makanannya dimasak oleh senior-senior kami yang baik hati. Terimakasih kakak. Dan begitulah akhir dari perjalanan para pejuang kemanusiaan di gunung hutan melewati berbagai pengalaman dan berubah menjadi kenangan.

 

THE END